Friday, August 3, 2018

Media Sosial Berbicara


Akhir - akhir ini banyak masyarakat menggunakan media sebagai hal utama mereka dalam kehidupan sosial. Whatsapp, instagram, line dan semacamnya digandrungi oleh banyak masyarakat. Bukan lagi komunikasi tanpa tatap muka, semua bisa komunikasi dengan tatap muka. Alhasil apa yang dipikirkan, dilakukan, dan dipahami pastinya berasal dari media sosial. Namun, ada juga yang bicara jujur apa adanya melalui media sosial miliknya. Banyak masyarakat mengungkapkan kebahagiaannya padahal hanya untuk menutupi kesedihannya. Meluapkan kesedihannya hanya untuk mendapat simpati dan perhatian. Menanggapi isu-isu kontemporer padahal agar tidak dibilang ketinggalan zaman. Share liburan, makan, life style hanya untuk ajang ria semata. Para politisi, pejabat publik juga tak segan-segan ikut larut dalam media sosial, instagram misalnya. Lalu, apakah itu salah? tidak. Apakah itu benar? belum tentu.


 Ada suatu kejanggalan dalam benak saya bahwa mengapa masyarakat tega menghakimi, menyudutkan, melabelkan orang lain hanya dari media sosial miliknya? apakah manusia saat ini terlalu mudah untuk menjadi Tuhan. Tuhan saja bila menghakimi hamba-Nya perlu pertimbangan. Tapi bagaimana dengan manusia? Padahal hanya dari media sosial. 
Bila postingan tidak sesuai dengan pemikiran subjektifnya, masyarakat katakan bahwa media sosial itu kamuflase, hoax, dll. Tapi bila sesuai, mereka sangat membenarkan postingan orang lain melalui media sosial. Bukankah sah-sah saja bila rakyat mengungkapkan suatu pemikiran atau life style nya melalui media. Hal itu merupakan kebebasan dalam berpendapat dan berekspresi. Ini Negara demokrasi, bila masyarakatnya mengalami demokrasi yang kebablasan bisa diproses jalur hukum. Bila tidak, Ya sudah.
Solusi yang seharusnya adalah pemecahan dampak dari media sosial yang terjadi sehingga bisa menciptakan solusi. Bukan menghakimi dan melabelkan seseorang, justru tidak menciptakan solusi. Adil lah dalam berpikir.

No comments:

Post a Comment

Tentukan Sendiri Definisi Cantikmu

  Mereka bilang kamu cantik; “andai badanmu lebih langsing lagi, lemak di perutmu masih menggelambir, kamu wajib diet, potong jatah makanmu,...